iklanet

AGEN PENDAFTARAN KULIAH S1 DAN S2 MUDAH DAN MURAH SERTA JASA PEMBUATAN SKRIPSI TESIS DAN LAPORAN PKL SISWA HUB SIMBAH WURI http://raraswurimiswandaru.blogspot.com

Jumat, 06 Maret 2015

Pengolahan Bahan Pustaka

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA



A.   Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka
           Pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu inti dari tugas perpustakaan. Bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan wajib diolah dengan baik agar proses temu kembali informasi nantinya berjalan lancar dan mewujudkan tertib administrasi. Dalam pelaksanaannya, proses pengolahan bahan pustaka ini dapat berbeda-beda urutan kegiatan atau alur prosesnya antara perpustakaan satu dengan yang lainnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya perbedaan budaya kerja, sumber daya manusia, dan sarana prasarana dalam proses pengolahan. Namun demikian, ada empat kegiatan pokok dalam pengolahan bahan pustaka yaitu: (1) inventarisasi, (2) klasifikasi, (3) katalogisasi, (4) dan shelving.
 1.      Inventarisasi
Kegiatan inventarisasi merupakan tindak lanjut setelah diterimanya koleksi, Jadi, sesunggguhnya kegiatan inventarisasi berkaitan langsung dengan pengadaan. Inventarisasi dalam bidang perpustakaan merupakan suatu kegiatan untuk mencatat pustaka yang menjadi milik perpustakaan sekolah.
Berikut ini ada beberapa hal yang dilakukan dengan menginventarisir koleksi perpustakaan :
  • Setiap bahan pustakan yang baru diterima harus diberi cap perpustakaan pada halaman judul dan halaman tertentu yang sudah disepakati
  • Setiap bahan pustaka yang didaftarkan dalam buku induk. Buku ini memuat kolom yang berisi tentang :
                  *. Nomor urut buku masuk
                  *. Tanggal masuk ke buku induk
                   *. Nomor  induk
                   *.  Pengarang
                   *. Judul
                   *.  Edisi dan tahun
                   *. Penerbit
                   *. Sumber (Beli, Hibah, tukar menukar)
                   *. Harga (Jika dibeli)
                   *. Keterangan Lain
  • Untuk Bahan bukan buku seperti majalah, kaset, dvd, dapat disediakan buku induk tersendiri  atau minimal dalam bentuk daftar bahan bukan buku
  • Pemberian cap/stempel cap perpustakaan sebagai tanda kepemilikan tetap dilakukan.
 2.         Klasifikasi
Salah satu tujuan utama semua perpustakaan adalah mengusahakan agar semua pengunjung dapat secara mudah dan langsung memperoleh bahan yang diperlukannya. Salah satu diantara alat-alat diciptakan orang untuk maksud tersebut adalah klasifikasi.
Klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari pada sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan cirri-ciri yang sama.
          Ada beberapa macam sistem klasifikasi yang digunakan oleh perpustakaan di dunia, seperti : Deway Decimal Classification (DDC), Universal Decimal Classification (UDC), Library of Congress Classification (LCC), Colon Classification (CC), dan lain-lain. Sistem klasifikasi yang paling banyak digunakan di beberapa Negara di dunia termasuk negara Indonesia adalah Deway Decimal Classification (DDC).
Sekilas Mengenai Deway Decimal Classification (DDC)
Bagan klasifikasi DDC ini merupakan bagan klasifikasi yang paling popular dan paling banyak digunakan di Indonesia. Bagan ini diciptakan oleh Melvil Deway (1851-1931). DDC merupakan bagan klasifikasi sistem hirarki yang menganut prinsip “decimal” dalam membagi cabang ilmu pengetahuan. DDC membagi semua ilmu pengetahuan ke dalam 10 kelas utama (Main Classes) yang diberi notasi berupa angka arab 000-900. Setiap kelas utama dibagi secara decimal menjadi 10 sub kelas (devision). Kemidan sub kelas dibagi lagi secara decimal menjadi 10 seksi (section), dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut ini : (Hamakonda, Towa. 2008.Pengantar Klasifikasi Perpsepuluhan Deway. Jakarta : Gunung Mulia)

Kelas Utama :
000 – Karya Umum
100 – Filsafat dan Psikologi
200 – Agama
300 -  Ilmu-Ilmu Sosial
400 – Bahasa
500 – Ilmu-Ilmu Murni
600 – Teknologi dan Ilmu Terapan
700 – Kesenian, Hiburan dan Olahraga
800 – Kesusastraan
900 – Geografi dan Sejarah
  
3.         Katalogisasi
Katalogisasi adalah proses pembuatan daftar pustaka (buku, majalah, CD, film mikro dan sebagainya) milik suatu perpustakaan. Daftar ini berfungsi untuk mencatat koleksi yang dimiliki, membantu proses temu kembali, dan mengembangkan standar-standar bibliografi internasional (Lasa Hs, 2007:129). Bentuk daftar pustaka ini bermacam-macam, seperti katalog cetakan, katalog berkas, katalog kartu, maupun katalog elektronik yang lazim disebut sebagai OPAC (Online Public Acces Catalog). Masing-masing bentuk katalog ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. (Taufiq A.D dan Tri S. 2000. Pedoman Pengelolaan Perpustakaan  Madrasah. Yogyakarta: BEP-FKBA-LPP)
4.         Shelving
Shelving adalah kegiatan penjajaran koleksi ke dalam rak/tempat koleksi berdasarkan sistem tertentu. Kegiatan ini merupakan langkah terakhir dari proses pengolahan bahan pustaka. Tujuannya agar koleksi dapat ditemukan dengan mudah dan dapat dikenali oleh pengguna atau pustakawan.

0 komentar:

Posting Komentar